Hidup ku berubah, menjadi lebih buruk part 2
Hidup ku berubah, menjadi lebih buruk part 2
Dulu waktu aku masih SD, aku jarang belajar, masih sering bercanda bareng ortu, ga pernah di tuntut yang aneh-aneh, ga pernah dilarang ini-itu,tapi itu dulu, itu cuman akan jadi kenangan, sekarang aku udah SMP, di sini banyak yang jauh lebih baik dari ku. Kelas 7 semester pertama, ku kira aku bakal dapet juara kelas seperti di SD, tapi ternyata aku salah, dapat nilai 100 aja sulit, apalagi juara kelas, tapi aku sadar, aku masuk di salah satu SMP favorit, dan kebanyakan kemampuan akademis mereka lebih baik dari ku, jadi aku maklum, aku berfikir maju ke depan, aku sadar kemampuanku, dan aku juga saat aku mampu dan ga mampu, dan saat ortu ku nuntut biar aku masuk 5 besar, aku sadar kalo aku emang ga bisa, tapi ortu ku ga pernah bisa ngertiin aku, kadang aku juga ga ngerti tentang diriku sendiri, aku sering hidup dalam kenangan, atau aku sering hidup di duniaku sendiri, dunia yang semua aku inginkan jadi nyata, tapi aku terlalu terpuruk di dunia kecil ku itu, hingga aku tak tau lagi mana dunia ku dan mana dunia nyata, aku terlalu sering berharap dan bermimpi di dunia kecil, dan membuatku terlalu sering kecewa di dunia nyata, aku kesepian, tak ada seseorang yang benar-benar ku sebut teman, maksud ku sungguh, aku merasa jika aku benar-benar kesepian, sekali aku mempercayai seseorang, orang itu akan menyalah gunakan kepercayaan yang telah aku berikan, sekali lagi aku kecewa, saat itu juga aku berhenti percaya, berhenti berharap, namun tetap berakting, aku berperilaku seolah-olah tak pernah ada hal buruk yang ada di hidup ku, banyak orang yang ingin jadi aku, mereka bilang hidup ku sempurnya, dan hanya itu yang mereka tau, mereka hanya tau sisi ''madu'' di hidup ku, mereka tidak pernah tau dan tak akan pernah tau sisi ''racun'' dalam hidup ku, maksud ku, aku tak hanya merasa terbebani di sekolah karna ulah teman-teman ku atau mungkin guru-guru yang selalu menuntut muridnya untuk belajar,para guru hanya di tuntut untuk menguasai satu macam pelajaran dan mendalaminya, sedangkan kami para murid harus mempelajari lebih dari apa yang para guru bisa lakukan, kembali ke sisi racun di hidup ku, aku merasa terkekang di rumah, apalagi kalau bukan karna ortu yang egois (menurutku)
Dulu waktu aku masih SD, aku jarang belajar, masih sering bercanda bareng ortu, ga pernah di tuntut yang aneh-aneh, ga pernah dilarang ini-itu,tapi itu dulu, itu cuman akan jadi kenangan, sekarang aku udah SMP, di sini banyak yang jauh lebih baik dari ku. Kelas 7 semester pertama, ku kira aku bakal dapet juara kelas seperti di SD, tapi ternyata aku salah, dapat nilai 100 aja sulit, apalagi juara kelas, tapi aku sadar, aku masuk di salah satu SMP favorit, dan kebanyakan kemampuan akademis mereka lebih baik dari ku, jadi aku maklum, aku berfikir maju ke depan, aku sadar kemampuanku, dan aku juga saat aku mampu dan ga mampu, dan saat ortu ku nuntut biar aku masuk 5 besar, aku sadar kalo aku emang ga bisa, tapi ortu ku ga pernah bisa ngertiin aku, kadang aku juga ga ngerti tentang diriku sendiri, aku sering hidup dalam kenangan, atau aku sering hidup di duniaku sendiri, dunia yang semua aku inginkan jadi nyata, tapi aku terlalu terpuruk di dunia kecil ku itu, hingga aku tak tau lagi mana dunia ku dan mana dunia nyata, aku terlalu sering berharap dan bermimpi di dunia kecil, dan membuatku terlalu sering kecewa di dunia nyata, aku kesepian, tak ada seseorang yang benar-benar ku sebut teman, maksud ku sungguh, aku merasa jika aku benar-benar kesepian, sekali aku mempercayai seseorang, orang itu akan menyalah gunakan kepercayaan yang telah aku berikan, sekali lagi aku kecewa, saat itu juga aku berhenti percaya, berhenti berharap, namun tetap berakting, aku berperilaku seolah-olah tak pernah ada hal buruk yang ada di hidup ku, banyak orang yang ingin jadi aku, mereka bilang hidup ku sempurnya, dan hanya itu yang mereka tau, mereka hanya tau sisi ''madu'' di hidup ku, mereka tidak pernah tau dan tak akan pernah tau sisi ''racun'' dalam hidup ku, maksud ku, aku tak hanya merasa terbebani di sekolah karna ulah teman-teman ku atau mungkin guru-guru yang selalu menuntut muridnya untuk belajar,para guru hanya di tuntut untuk menguasai satu macam pelajaran dan mendalaminya, sedangkan kami para murid harus mempelajari lebih dari apa yang para guru bisa lakukan, kembali ke sisi racun di hidup ku, aku merasa terkekang di rumah, apalagi kalau bukan karna ortu yang egois (menurutku)